Kamis, 05 Oktober 2017

Contoh Kasus dari Manajemen Resiko Perusahaan Elpiji



1. PEMBAHASAN

1.1 Perusahaan Elpiji Merupakan Resiko dari Operasional
Kemelut elpiji yang terjadi saat ini merupakan salah satu contoh risiko operasional. Risiko operasional adalah sebuah risiko yang mempengaruhi semua bisnis, karena risiko operasional tidak dapat dipisahkan dari aktivitas / proses operasional.

1.2 Resiko Operasional
Apakah risiko operasional itu? Risiko operasional adalah risiko kerugian yang disebabkan oleh:
I) Kegagalan:
            1) Proses internal, yaitu tidak berfungsinya / tidak berjalannya prosedur yang telah ditetapkan. Misalnya kurangnya kontrol. Saat ini Pertamina hanya bertanggung jawab mengawasi distribusi elpiji sampai pada tingkat agen resmi. Pertamina tidak memiliki perangkat ataupun kemampuan untuk mengawasi penjualan elpiji di tingkat pangkalan atau pengecer, karena berada di luar sistem tata niaga.
          2) Manusia, yaitu risiko yang berhubungan dengan konsumen. Contohnya kurangnya pemahaman konsumen terhadap cara pemakaian atau pengoperasian tabung gas secara aman, bagaimana mengenali tabung gas & aksesorinya yang tanpa SNI (Standar Nasional Indonesia), bagaimana mengenali masa pakai usia tabung gas & selang dan kurangnya pemahaman akan risiko jika pembelian tabung gas tidak melalui dealer / agen resmi.
          3) Sistem teknologi informasi, yaitu risiko yang berhubungan dengan pemakaian teknologi dan sistim untuk menunjang aktivitas sehari-hari. 
1.3 Kasus Yang Terjadi Dalam Perusahaan Elpiji
        Sebanyak 70 perusahaan tabung elpiji 3 kilogram (kg) telah menghentikan produksinya sejak awal Desember 2009 karena tidak ada kejelasan order pengadaan tabung 2010 oleh PT Pertamina.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar kontrol langsung suatu perusahaan, dalam hal ini PT Pertamina. Misalnya :
         1) Beredarnya tabung gas elpiji ukuran 3 kg langsung dari produsen tabung ke masyarakat tanpa izin Pertamina. Tabung yang beredar langsung ke masyarakat itu bisa saja di bawah standar keamanan dan keselamatan Pertamina / berkualitas rendah yang ditakutkan membahayakan keselamatan masyarakat. Demikian juga peredaran selang, katup dan regulator tabung gas di luar kontrol langsung Pertamina
         2) Keserakahan penyalur tabung gas. Demi mendapatkan keuntungan, penyalur tabung gas menempuh cara-cara berbahaya, yaitu isi tabung gas 3 kg dipindahkan / disedot habis ke tabung gas 12 kg yang lebih mahal harga jualnya. Cara ini dikenal dengan gas suntik / oplosan yang sangat berisiko menimbulkan kebocoran gas
Jika ditinjau dari frekuensi dan dampak, maka peristiwa-peristiwa risiko operasional dapat dipisahkan menjadi 4 (empat) kategori, yaitu:
1) Frekuensi rendah / dampak rendah
2) Frekuensi rendah / dampak tinggi
3) Frekuensi tinggi / dampak rendah
4) Frekuensi tinggi / dampak tinggi

Dalam kasus di atas, maka frekuensi dan dampak dari meledaknya tabung gas elpiji sudah termasuk dalam kategori tinggi.

1.4 Kerugian Finansial sebagai Dampak Risiko Operasional
             PT Pertamina sampai dengan saat ini sudah mengeluarkan dana sejumlah Rp 3 milyar untuk santunan bagi korban pemakaian gas elpiji yang meninggal dunia, biaya pengobatan di rumah sakit manapun melalui sistem asuransi dan ganti rugi untuk rumah & perangkat yang rusak.

1.5 Mitigasi Risiko
            Pemerintah dan Pertamina harus segera mengambil langkah - langkah untuk menghindari jatuhnya korban lebih banyak lagi.
Mitigasi risiko adalah langkah-langkah atau usaha-usaha yang diambil untuk mengontrol atau mencegah terjadinya risiko yang akan menimbulkan kerusakan / kerugian dan untuk mengurangi probabilitas atau dampak risiko, baik dampak keuangan maupun fisik, sampai pada tingkat yang dapat ditolerir.
    Langkah-langkah atau usaha-usaha untuk me-mitigasi resiko antara lain:
1. Modifikasi prosedur operasional
2. Training orang-orang untuk menghadapi hal-hal yang berbahaya
3. Revisi desain sistim teknologi informasi sebelum diimplementasikan     

1.6 Tujuan Mitigasi Resiko
           Tujuan mitigasi risiko adalah untuk membuat dan mengimplementasikan strategi-strategi yang efektif untuk mengurangi risiko terkait dengan kebijakan yang diambil sampai ke tingkat yang paling rendah yang dimungkinkan.

1.7 Kebijakan Pemerintah

        Pemerintah telah menggulirkan kebijakan konversi dari minyak tanah ke elpiji. Untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan, kebijakan ini perlu disertai pula dengan langkah langkah yang mendukung dari sisi keselamatan. Hal ini dikarenakan pada dasarnya gas elpiji termasuk ke dalam bahan berbahaya karena mudah meledak. Lagkah langkah tersebut dapat dibagi menjadi 3 kelompok.
Pertama, langkah langkah mencegah terjadinya kebocoran gas. Langkah ini berupa upaya memastikan kelayakan dari sisi peralatan dan dari sisi pengetahuan dan ketrampilan pengguna. Dari sisi peralatan, pemerintah perlu memastikan bahwa tabung gas dan aksesorinya benar benar dalam kondisi layak digunakan. Stasiun pengisian bahan bakar elpiji  (SPBE) memiliki tugas yang berat pada sisi ini. SPBE memiliki tugas untuk memastikan bahwa tabung gas termasuk seal karet dalam kondisi layak untuk digunakan pada saat dilepas ke masyarakat. Faktor selanjutnya adalah faktor pengguna. Pengguna membeli tabung dan selanjutnya memasang sendiri regulator ke dalam tabung gas. Oleh sebab itu, pengguna harus memiliki ketrampilan yang memadahi agar dapat memasang regulator dengan benar. Karena pemasangan regulator diserahkan kepada masyarakat, maka pemerintah perlu memastikan bahwa masyarakat memiliki ketrampilan yang memadahi untuk memasang dan tidak terjadi kebocoran. Ini berbeda dengan penggunaan elpiji di beberapa kawasan di Jepang. Di negeri sakura tersebut, regulator dipasang pada tabung oleh petugas dari agen elpiji. Tabung biasanya diletakkan di luar rumah, bukan di dalam ruangan. Pengguna tinggal menyalakan kompor saja, tidak terlibat pada pemasangan regulator.
     Kedua, langkah langkah mencegah ledakan jika terjadi kebocoran. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa pengguna mengetahui jika terjadi kebocoran. Di dalam gas telah dicampurkan gas ethyl-mercaptan agar tercium bau jika terjadi kebocoran. Pemerintah perlu memastikan bahwa konsentrasi gas cukup tinggi untuk ukuran kepekaan hidung masyarakat indonesia. Oleh sebab itu, kalau diperlukan, dilakukan pengujian tingkat konsentrasi gas yang cukup untuk dirasakan oleh masyarakat indonesia. Kondisi lingkungan penggunaan gas serta usia para pengguna perlu dipertimbangkan dalam pengujian ini. Kondisi lingkungan dengan bau yang tajam dapat menurunkan sensitivitas penciuman terhadap bau gas. Demikian juga jika pengguna telah berusia lanjut. Seperti kejadian di Surabaya beberapa saat yang lalu. Pengguna telah mengetahui terjadinya kebocoran sehingga tabung gas dibawa keluar. Namun, beberapa saat kemudian, pengguna menyalakan korek di dalam ruangan tersebut karena dikira gas sudah tidak ada dan tidak berbahaya lagi dan terjadilah ledakan. Untuk membantu penciuman terhadap bau gas, perlu dikaji pula pemberian kemudahan dalam pembelian detektor gas. Detektor gas ini akan membantu pengguna untuk mengetahui terjadinya kebocoran. Jika alarm detektor berbunyi, pengguna dapat segera mematikan jalur gas dan mengeluarkan gas yang ada di dalam ruangan agar konsentrasi menurun serta langkah langkah lain yang diperlukan.
         Ketiga, langkah-langkah penanganan korban jika terjadi ledakan atau kebakaran. Kerugian dapat berupa korban manusia yaitu meninggal atau luka serta korban material yang rusak akibat ledakan atau kebakaran. Pengguna elpiji telah berjasa dalam menghemat anggaran negara. Penghematan anggara dari konversi minyak tanah ke elpiji mencapai lebih dari 10 trilyun rupiah setiap tahun. Oleh sebab itu, sudah sewajarnya jika pemerintah mengalokasikan dana untuk menangani risiko yang muncul dari kebijakan yang telah melonggarkan anggaran negara tersebut. Dari besaran anggaran yang berhasil dihemat tersebut, sudah selayaknya jika misalnya sekitar 1% dialokasikan untuk menangani risiko yang ditimbulkan dari kebijakan tersebut.
         Setiap kebijakan sering melahirkan dampak dampak yang bisa jadi belum dapat diprediksi sebelumnya. Munculnya dampak implementasi kebijakan yang belum diprediksi adalah hal yang wajar. Namun menjadi tidak wajar jika dampak tersebut dibiarkan begitu saja dan tidak segera dilakukan langkah langkah perbaikan. Lebih tidak wajar lagi jika pemerintah dan pihak pihak terkait tidak mengambil pelajaran dari apa yang telah terjadi.

2.  Kesimpulan
        Dari keterangan kasus ledakan gas elpiji, dapat disimpulkan bahwa ledakan terjadi akibat kebocoran gas elpiji yang selanjutnya meledak karena adanya percikan api. Jadi, sebenarnya lebih tepat disebut sebagai ledakan gas elpiji yang bocor, bukan ledakan tabung. Masalahnya terletak pada terjadinya kebocoran pada saat penggunaan.Hal ini merupakan Perusahaan Elpiji (LPG) adalah contoh dari manajemen resiko operasional dan ada kaitannya juga dengan manajemen resiko reputasi,karena dengan banyaknya kasus ledakan elpiji ini,70 perusahaan tabung Elpiji  telah menghentikan produksinya sejak awal Desember 2009 karena tidak ada kejelasan order pengadaan tabung 2010 oleh PT Pertamina.Tetapi perusahaan ini  telah bangkit dan beroperasi  kembali karena masyarakat tahu bahwa minyak tanah sekarang sudah langka untuk digunakan dan hal ini akan mengeluarkan  biaya yang banyak.

3. Solusi
Belajar dari kasus Elpiji ini, seiring dengan menggalakkan sosialisasi penggunaannya, pemerintah dan Pertamina seharusnya meningkatkan pengawasan terhadap penerapan prosedur operasi elpiji yang telah distandarisasi di instalasi dan stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBE), karena jika penanganan tidak sesuai dengan prosedur maka akan terjadi kerusakan pada tabung,meningkatkan sosialisasi program konversi itu agar pemakai lebih mudah mengetahui penggunaan elpiji secara aman,nomor pelayanan konsumen dan hand phone sebaiknya ditempelkan di tabung elpiji dan dibuatkan poster dan leaflet serta disampaikan langsung kepada masyarakat dan juga meningkatkan manajemen risiko operasional dari pemakaian Elpiji ini, sehingga tidak memakan korban lainnya di masa depan.


Daftar Pustaka :

www.http.pertaminaelpiji.com
www.kasuselpiji.com