Ex machine adalah film
sci-fi yang bertema A.I (Artificial Intelligence) yang membahas tentang
eksistensi kecerdasan buatan dan bagaimana posisi mereka di dalam dunia manusia
dan apa yang terjadi jika eksistensi kecerdasan buatan memiliki keyakinan bahwa
mereka juga manusia dan memiliki keinginan bertahan hidup yang sama dengan
manusia, hal ini yang ingin diangkat oleh sang sutradara yaitu Alex Garland.
Film ini menceritakan
tentang seorang programmer yang bernama Caleb (Domhnall Gleeson) yang
memenangkan sebuah kompetisi di sebuah perusahaan mesin pencari paling popular
yang bernama Bluebook (Sejenis Google). Caleb mendapat hadiah yaitu berlibur di
Alaska bersama CEO nya yang bernama Nathan (Oscar Isaac). Namun yang ia dapat
bukanlah sebuah liburan pada umumnya, melainkan ia diharuskan mengevaluasi
sebuah robot A.I yang bernama Ava yang dibuat oleh Nathan melalui test yang
dinamakan Turing Test.
Robot ava ini memiliki
kecerdasan yang luar biasa, robot ini mampu berinteraksi dengan manusia, dan
mempunyai wujud yang serupa dengan manusia, bahkan robot ini memiliki rasa
empati.
Tidak banyak dialog
scientific dalam film ini, membuatnya cukup mudah untuk diikuti. Penggunaan CGI
yang tidak terlalu mencolok hingga ruangan yang digunakan jauh dari kesan
laboratorium riset, membuat Ex Machina menjadi sci-fi yang stylish dan elegance
dalam pengemasan. Ex Machina banyak mengeksplorasi sisi humanisme seperti
pencarian jati diri Ava untuk menjadi manusia seutuhnya, hingga sifat egoisme
Nathan dalam mencari ‘boneka’ yang sempurna.
Dalam film “Ex Machina”
ini ada beberapa interaksi antara manusia dan komputer yang saya tangkap
seperti :
1. Kecerdasan buatan
yang diciptakan oleh Nathan sungguh luar biasa, karena Ava dapat berinteraksi
dengan Caleb dengan bahasa yang lancar dan mudah dipahami oleh lawan bicaranya
Caleb.
2. Kecerdasan buatan
yang dimiliki Ava juga sudah memiliki rasa empati, terbukti saat Caleb
menceritakan dirinya kalau kedua orang tuanya sudah meninggal saat usianya
masih anak-anak sontak Ava turut bersedih saat mendengarnya, menurut saya itu
hebat sekali mengingat Ava merupakan seorang robot yang bisa merasakan perasaan
lawan bicaranya.
3. Interaksi yang
dilakukan Nathan terhadap kyoko (asisten pribadinya) juga sudah dapat dikatakan
luar biasa meskipun kyoko tidak dapat mengerti bahasa Inggris namun ia bisa
bersikap layaknya seperti manusia biasa.
4. Semua fasilitas
penilitian milik Nathan hampir semuanya berkerja dengan interaksi antara manusia dan komputer, salah satu contohnya saat adegan di film Nathan ingin tidur
dikamarnya ia hanya perlu mengucapkan ‘lights’ kemudian lampu langsung otomatis
mati.
0 komentar:
Posting Komentar